Alah bisa karena biasa. Berawal dari pepatah itu akan membentuk disiplin terhadap apa yang akan kita kerjakan. Setiap pekerjaan ada halangan dan rintangannya sesederhana apapun pekerjaan itu.
Bahkan di pepatah "Alah bisa karena biasa ' pun terhadap rintangannya. Bosan, Suntuk atau tidak bersemangat. Rutinitas yang statis cenderung membuat kita bosan.
Punya Mimpi? ya, semua orang punya mimpi.mimpi yang ingin digapainya tapi bagaimana menggapainya. itulah kemampuan kita menganalisa SWOT yang kita miliki.
Saya misalnya. dari dulu ingin sekali menjadi penulis. dan dahulu kala penulis bukanlah sebuah pekerjaan yang menjanjikan. adakah yang menuliskan kata penulis di kolom pekerjaan di KTPnya ?
kenapa penulis ? ya karena saya senang menulis. namun hambatannya adalah keluarga dan lingkungan menganggap itu bukan pekerjaan. itu hanya hobi saja. senang senang atau sama halnya ketika saya sibuk menulis keluarga mengganggap saya sedang senang senang dengan laptop saya seperti adik adik saya yang asyik main game. ya, Menulis sama asyiknya dengan main game.
Dari kecil saya senang membaca.pelajaran yang paling saya senangi adalah Bahasa Indonesia. terlebih jika mendongeng di depan kelas. pokoknya semua cerita yang ada di buku pelajaran harus saya bacakan didepan kelas agar teman teman tahu bahwa cerita itu bagus. itu saja dibandingkan bercerita tentang keburukan oranglain aku lebih suka bercerita tentang maling kundang atau sangkuriang.
Buku buku yang sering saya baca. tentunya buku buku yang bisa saya pinjam di perpustakaan, ataupun taman bacaan. karena tak mungkin saya membeli banyak buku karena keluarga tidak mendukung hobi saya tersebut. menurut mereka hobi saya menjauhkan saya dari sosial masyarakat. seharian hanya memandangi laptop.
Benarkah menulis membuat kita anti sosial?
Saya tidak setuju. menulis itu bisa sangat menjemukan. kita butuh mengobrol dengan orang lain.. kita utuh melemaskan jari jari kita yang tegang karena menekan keyboard dengan pekerjaan lain. sebenarnya total produktif saya menulis dalam sehari hanya butuh 2 jam. namun karena rutin memegang laptop disamakan dengan hobi ngegame adik adik saya yang berjam jam. mungkin karena waktu produktif saya pagi hari dan orangtua saya membutuhkan saya untuk menolong membantu mereka dipagi hari itulah yang menjadi hambatannya. sampai saat ini saya tidak bisa memindahkan waktu produktif disore aatau malam dan orangtua saya juga membutuhkan saya di pagi hari mengerjakan ini itu. itulah yanng menjadi kelemahan kita tidak menemukan win win solution. dan akhirnya mereka kesal dan selalu menganggap menulis pekerjaan sia sia. akupun merasa tidak tenang yang seringnya meluapkan banyak ide dan bertumpu pada blank note.
Ya. dengan hambatan hambatan tadi saya hanya punya waktu waktu sisa untuk mengejar mimpi saya. sehingga perjalanan mimpi saya menjadi perjalanan yang sangat lambat. beberapa kali menawarkan tulisan ke penerbit mayor karya saya selalu di kembalikan karena tidak sesuai dengan tema. ya, saya memang ngawur tidak membaca pasar. dan membaca kebutuhan penerbit dalam segmen apa.
tapi memang dahulu hal itu rahasia dapur para penulis. sehingga siapa penulis yang bisa menganalisa segmen pasar penerbit mayor rata rata tulisannya di terima.
Namun sekarang dengan adanya Ikapi dan banyaknya penerbit yang bergabung di Ikapi. dunia penerbitan tidak lagi di monopoli penerbit mayor. banyaknya penerbit minor atau indie membuat para penulis pemula menemukan jalannya untuk menerbitan buku.
Apa salahnya menulis kroyokan di buku antologi dan memasarkannya sama sama.? tidak ada khan.
mungkin dari buku kroyokan ini akan lahir mira w baru, lahir kembali titisan Dans rown. Ataupun Agatha Cristy.kita tak pernah tahu?
Hari ke 6 #Pameranbukubdg2014
http://syaamilquran.com/lomba-blog-pameranbukubdg2014-bersama-ikapi-jabar-dan-syaamil-quran.html
Bahkan di pepatah "Alah bisa karena biasa ' pun terhadap rintangannya. Bosan, Suntuk atau tidak bersemangat. Rutinitas yang statis cenderung membuat kita bosan.
Punya Mimpi? ya, semua orang punya mimpi.mimpi yang ingin digapainya tapi bagaimana menggapainya. itulah kemampuan kita menganalisa SWOT yang kita miliki.
Saya misalnya. dari dulu ingin sekali menjadi penulis. dan dahulu kala penulis bukanlah sebuah pekerjaan yang menjanjikan. adakah yang menuliskan kata penulis di kolom pekerjaan di KTPnya ?
kenapa penulis ? ya karena saya senang menulis. namun hambatannya adalah keluarga dan lingkungan menganggap itu bukan pekerjaan. itu hanya hobi saja. senang senang atau sama halnya ketika saya sibuk menulis keluarga mengganggap saya sedang senang senang dengan laptop saya seperti adik adik saya yang asyik main game. ya, Menulis sama asyiknya dengan main game.
Dari kecil saya senang membaca.pelajaran yang paling saya senangi adalah Bahasa Indonesia. terlebih jika mendongeng di depan kelas. pokoknya semua cerita yang ada di buku pelajaran harus saya bacakan didepan kelas agar teman teman tahu bahwa cerita itu bagus. itu saja dibandingkan bercerita tentang keburukan oranglain aku lebih suka bercerita tentang maling kundang atau sangkuriang.
Buku buku yang sering saya baca. tentunya buku buku yang bisa saya pinjam di perpustakaan, ataupun taman bacaan. karena tak mungkin saya membeli banyak buku karena keluarga tidak mendukung hobi saya tersebut. menurut mereka hobi saya menjauhkan saya dari sosial masyarakat. seharian hanya memandangi laptop.
Benarkah menulis membuat kita anti sosial?
Saya tidak setuju. menulis itu bisa sangat menjemukan. kita butuh mengobrol dengan orang lain.. kita utuh melemaskan jari jari kita yang tegang karena menekan keyboard dengan pekerjaan lain. sebenarnya total produktif saya menulis dalam sehari hanya butuh 2 jam. namun karena rutin memegang laptop disamakan dengan hobi ngegame adik adik saya yang berjam jam. mungkin karena waktu produktif saya pagi hari dan orangtua saya membutuhkan saya untuk menolong membantu mereka dipagi hari itulah yang menjadi hambatannya. sampai saat ini saya tidak bisa memindahkan waktu produktif disore aatau malam dan orangtua saya juga membutuhkan saya di pagi hari mengerjakan ini itu. itulah yanng menjadi kelemahan kita tidak menemukan win win solution. dan akhirnya mereka kesal dan selalu menganggap menulis pekerjaan sia sia. akupun merasa tidak tenang yang seringnya meluapkan banyak ide dan bertumpu pada blank note.
Salah satu buku antologi saya |
tapi memang dahulu hal itu rahasia dapur para penulis. sehingga siapa penulis yang bisa menganalisa segmen pasar penerbit mayor rata rata tulisannya di terima.
Namun sekarang dengan adanya Ikapi dan banyaknya penerbit yang bergabung di Ikapi. dunia penerbitan tidak lagi di monopoli penerbit mayor. banyaknya penerbit minor atau indie membuat para penulis pemula menemukan jalannya untuk menerbitan buku.
Apa salahnya menulis kroyokan di buku antologi dan memasarkannya sama sama.? tidak ada khan.
mungkin dari buku kroyokan ini akan lahir mira w baru, lahir kembali titisan Dans rown. Ataupun Agatha Cristy.kita tak pernah tahu?
Hari ke 6 #Pameranbukubdg2014
http://syaamilquran.com/lomba-blog-pameranbukubdg2014-bersama-ikapi-jabar-dan-syaamil-quran.html
0 komentar:
Posting Komentar
Terima kasih sudah berkunjung di Rumah Nayma