Sumber |
Pekerjaan Rumah bahasa sundanya belum sempat ia kerjakan malam kemarin, eouforia piala
dunia mengalihkan perhatian aries untuk beranjak dari kursi malasnya. Terlebih
harus menaiki anak tangga berjumlah tujuh belas selebar telapak kaki.
Ayam belum
berkokok, badannya masih rileks dipembaringan ternyaman dengan selimut woll dan
bantal yang terbuat dari bulu angsa. Beberapa part mimpinya belum selesai
berpamitan dengan raganya. Akalnya terus menekan alam bawah sadarnya untuk
bangkit dari zona nyaman. “ Ayolah bangun, Bu Mirna pasti memeriksa semua buku
pekerjaan rumah muridnya. Bangun dunk aries, PR mu belum selesai dikerjakan
semua”
Butuh kekuatan
setengah dewa bisa terjaga dari mimpi terdalam. Mencoba menggerakan kakinya dan
mengangkat bokongnya agar tubuhnya yang lunglay ikut terangkat. Aries berjalan
menyusuri anak tangga berjumlah tujuh belas. Memasuki ruangan berlantai kayu
jati yang dipenuhi belasan rak rak
berukuran tinggi dan memanjang. Aries mencoba mengingat dimana letak kamus bahasa
sunda yang biasa ia simpan. Dihadapannya ada deretan rak rak kayu yang ditandai
alpabeth. K untuk kamus. Rak K ada disebelah selatan setelah anak tangga.
Sebelum Rak J dan setelah Rak L
Kamus Bahasa
Sunda ada rak deretan paling atas. beberapa rak yang menghalangi rak dengan tanda alpabeth K mulai ia lewatidi rak K ia harus mencari Alpabeth berikutnya yakni S karena satu rak Rak dibagi tiga bagian celah bawah
untuk Alpabth A hingga H, celah di rak
tengah untuk I hingga p dan rak terakhir Q hingga Z. ia harus menjangkau rak
paling atas dengan tinggi hamper 1.5 meter sedangkan tinggi badannya saja belum
mencapai tinggi rak tersebut.
Aries kembali
berpikir bagaimana mengambil Kamus bahasa sundanya di rak paling atas. Ia
mencoba menyeret kursi kayu yang ada di depan rak Q. sreet sreeet suara kaki kaki kursi beradu dengan lantai kayu
terdengar bising ditelinga. Aries mencoba mengingat kamus bahasa sundanya
berada ditengah rak paling atas. Kakinya berjinjit melihat lebih keatas dimana
letak kamus bahasa sundanya.” Ah, itu dia. Senyumnya penuh kemenangan. Ia
mencoba menaiki kursi kayu yang kurang kokoh. Kursi itu mungkin bisa menompang
sebentar berat tubuhnya yang kurang dari 30 kilo. Hanya untuk mengambil kamus
bahasa sunda yang sudah terlihat di pandangan matanya
Sreeek, Braak Braak Gubraak. Beberapa
buku jatuh dari rak paling atas menimpa lantai kayu. Gubraak beberapa buku terjatuh berhampuran dari rak paling atas.
Kaki kaki kursi sebagai penopang tak kuat lagi menahan tubuh aries yang
bertambah berat dua kali lipat disebabkan gaya
refleks respon tubuhnya menghindari buku buku yang berjatuhan ke arahnya. Aries
terjatuh kelantai kayu dipenuhi buku buku yang berhamburan dari atas. Badannya
menahan kesakitan. Ia mencoba membukakan mata. Ia harus bangkit waktunya
tinggal 20 menit lagi utuk menyelesaikan PR bahasa sundanya. Ketika matanya
terbuka aries sontak kaget karena ia berada di kamar tidurnya berukuran 3x 3 di
sebelah dipan kayu yang biasa ia beristirah ada meja kayu berukuran kecil dan
ada 3 buku diatasnya.” Ah, itu kamus bahasa sundaku. batinnya
Masih harus dirapikan lagi yaaa. Perhatikan tatacara penggunaan huruf kapital, kata depan, dan singkatan. Selamat mencoba. :)
BalasHapusterimakasih, segera di revisi
BalasHapusIya Mbak Ika. masih perlu dirapikan lagi. Ada typo juga. Semangat. ;)
BalasHapusHalo mbak ika.. salam kenal..
BalasHapusLangsung aja yah.. Secra garis besar mbak menulis dengan baik. Hanya saja ini bukan FF tapi cerita sehari-hari yg singkat.
Saat menulis kita pasti ingin orang yg membaca tulisan kita tetarik kan? Nah karena itu kita mengarang kisah unik yg pastinya lebih seru dari sekedar seseorang yg jatuh saat sedang mencari kamus bahasa sunda ;)
Kasih tokoh utama kita konflik. Misalanya dlm cerita ini si aku nyari kamus bahasa sunda dan menemukan akta kelahiran dan dia anak angkat. Atau pas mencari kamus dia tersesat ke ruangan asing dan begitu kembali dia jadi kakek2.
Narasi pada fiksi juga berbeda. Ada istilah telling dan showing. Mbak masih telling alias cerita..
Untuk deakripsi mbak udah ok cuma pikir lagi soal kekuatan cerita.
Salam