Sekolah dan guru memang tidak bisa di pisahkan. keduanya saling berkaitan satu sama lain. Memilih sekolah yang bagus harus ditunjang juga dengan guru guru yang berpengalaman di bidangnya. saya secara pribadi jauh lebih berkesan dengan guru yang jauh lebih lama pengalaman kerjannya dibandingan guru yang baru mengajar walau dari Universitas terkenal.
Cara mengajar itu adalah keahlian saya percaya itu. tidak semua guru bisa mengajar dengan baik. Banyak strategi mengajar yang dipelajari di Universitas dikaji dan diteliti namun ketika dipraktekan di lapangan tidak semuanya berhasil. Memanusiakan Manusia karena murid bukanlah alat atau mesin. mengajar adalah mendidik seperti seorang ibu mengajarkan anaknya untuk pertama kali berjalan. Mungkinkah mengajarkan anak yang dicintainya hanya dengan teori? anakku carannya berjalan kamu harus menyeimbangkan tubuhmu bla bla bla... tidak mungkin khan bisa bisa anaknnya nangis histeris.
Berbicara tentang sekolah berbicara juga tentang tata tertib dan peraturan di dalamnya. menurut saya itu semua hanya kontennya saja. Seperti gadget yang memberikan berbagai macam fasilitas. Mulai dari internet banking, berbagai media sosial, atau bahkan banyak permainan. Namun fungsi utamanya tetaplah untuk menelpon atau kirim sms. Banyaknya fasilitas yang diberikan sekolah dan peraturan yang diberikan apakah anda yakin anak anda dapat berkonsentrasi dalam pendidikannya? sadarkah anda gadget yang anda beli dengan harga mahal sudah jarang anda gunakan fungsinya untuk menelpon? atau bahkan jangan jangan anda sering menggunakan media Flight Mode agar seolah olah tidak ada telpon masuk. Salah satunya mungkin ibu anda yang merindukan anda nun jauh disana ingin menelpon anak yang dirindukannya tapi apa daya telponnya tidak dapat dihubungi :(.
"Tidak nak, ibu tak akan merepotkan dengan penyakit tua ibu ini. Ibu hanya ingin mendengar suaramu . Suara yang biasa ibu dengar ketika kecil ketika kamu merengek minta sesuatu. ibu rindu kabar cucu bukankan sudah lama cucu tidak ke rumah nenek. jika kalian sibuk, ibu paham itu namun ibu hanya ingin mendengar kabarmu. itu saja "
Seharusnya tidak ada bully jika tujuan utama kita menuntut ilmu. bukankah bully itu pekerjaan preman pasar. ada banyak buku yang harus kita baca di perpustakaan sekolah. rumus yang harus kita pecahkan bahkan disela sela jam istirahat sekolah. bagaimana jika pulang sekolah kita jalan bersama sampai rumah sambil berdiskusi tentang global warming dan pencegahannya. bahkan saya merindukan suara teriakan teman saya memanggil nama saya untuk belajar kelompok
Ikaaaa...belajar yuuk...!!ingat kenangan manisku itu apakah esok anakku akan merasakan keadaan yang sama?
Hanya Ingin berterimakasih pada guru guru saya yang sabar dan ulet mengajar saya dan teman teman mulai dari bangku TK hingga Universitas.
Jika esok matahari masih bersinar rinduku pada ladang yang luas memanen jagung disawah sambil membawa buku kucel untuk hapalanku esok hari. Bermain bersama teman berceita tentang mimpi kita semalam. mimpi mimpi yang kita gantungkan sangat tinggi agar orang lain tidak seenaknya menjangkau mimpi kita. Itulah mimpi kita sebenarnya dan esok akan kita raih bersama dengan tangan kita sendiri.
Jadi Sekolah impian saya adalah sekolah yang menghadirkan guru guru yang mencintai dan menyayangi murid muridnya mengajar dengan tulus dan penuh asih. Bukan guru yang membully kami ketika kami tidak bisa mengerjakan soal matimatika. bukan guru yang selalu memberikan Shock terapy sehingga kami stress untuk berjalan ke sekolah. Guru yang hadir lebih awal dari kami dan menyambut kedatangan kami. sambil berkata "selamat belajar anak anakku". Please jangan dibuka dengan mukadimah Kumpulan semua tugas kalian"
Guru adalah sahabat murid seorang sahabat tak mungkin membully sahabatnya sendiri. dan sekolahan bukalah penjara buat murid muridnya. sekolah adalah tempat bermain dan belajar yang mengasyikan hingga ketika dewasa kita selalu rindu untuk berkumpul dalam rangka reunian di sekolah bukan lagi di mall. ingat sudut ruang dimana kami menghabiskan waktu untuk menghapal menteri di kabinet Pembangunan. atau nama nama penemu dunia. Guruku sangat sabar mengecek kembali hapalan murid muridnya sampai hapal bukan lagi copy paste dari paman google.ah, Buku RPULku sudah lecek karena kami berlomba menghapal semua isinya.
diikutsertakan dalam lomba blog http://murtiyarini.staff.ipb.ac.id/2014/08/31/give-away-sekolah-impian/
#ParentingBook :
<iframe width=”640″ height=”480″ src=”//www.youtube.com/embed/qmcZpviA_wM” frameborder=”0″ allowfullscreen></iframe>
0 komentar:
Posting Komentar
Terima kasih sudah berkunjung di Rumah Nayma